Oleh: ithum | 4 April 2008

Blokir YouTube! Menkominfo Hanya Obral Ancaman?

Jangka waktu dua hari yang diberikan kepada pengelola youtube.com untuk me-remove film fitna telah terlewati, film fitna tetap tak bergeming dan masih tersedia di situs youtube sementara ancaman pemerintah indonesia melalui menkominfo m. nuh yang akan memblokir akses situs youtube sampai dengan hari ini tampaknya tidak dilaksanakan. Apabila pemerintah serius dengan ancaman untuk memblokir situs youtube, seharusnya tindakan itu harus sudah dilakukan pada tanggal 3 april 2008, sesuai batas waktu dua hari yang diberikan pemerintah  Indonesia pada tanggal 1 April 2008.

“Batas waktunya dua hari (sejak hari ini). Bila sampai waktu itu Fitna belum juga di-remove, kita (akan) bekerjasama dengan ISP akan memblokir YouTube,” kata dia (Memkominfo M.Nuh pd tgl 1 April 2008 red.).

Para pendukung pemblokiran situs youtube (‘apakah ada???’) tampaknya harus kecewa dengan pemerintah yang sepertinya tidak serius dengan ancaman itu, sementara para penggemar video youtube dapat bernafas lega sebab video-video di youtube masih dapat dinikmati dengan leluasa tanpa ada pemblokiran.

Belum ada penjelasan dari kementrian kominfo mengenai belum/tidak dilaksanakannya ancaman pemblokiran ini, akan tetapi yang dengan dilewatinya batas 2 hari tanpa ada realisasi pemblokiran menunjukan bahwa menkominfo tidak konsisten dengan pernyataan yang dibuatnya. Tidak dilaksanakannya ancaman ini hanya memamerkan ketidakberanian pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas dan konsisten. Sebuah sikap yang lucu ditengah pergaulan Internasional, jangankan tegas terhadap negara lain, terhadap sebuah situs internetpun tidak berani melaksanakan apa yang diucapkan.

Entah apa yang menjadi alasan bapak menteri menyampaikan pernyataan tersebut,
apakah hanya untuk menyenangkan dan menenangkan kelompok tertentu ataukah karena alasan yang lain. Akan tetapi apapun alasannya, pernyataan tersebut saya lihat sebagai tindakan yang sangat tergesa-gesa dan cenderung sebagai ungkapan emosional sesaat dalam menanggapi film fitna yang kontroversial. Sebagai seorang menteri yang berpendidikan tinggi sudah selayaknya memberikan
teladan bijak dalam bersikap kepada rakyatnya dalam menanggapi film kontroversial ini. Akan jauh lebih baik menanggapi film kontroversial ini dengan misalnya mengajak rakyat Indonesia memboikot film ini ataupun mengajak rakyat Indonesia bersikap dewasa dan dingin tanpa sikap emosional dalam menanggapi beredarnya film kontroversial ini.


Tinggalkan komentar

Kategori